Halaman

BAB 9

BAB 9




Kelenteng-kelenteng adalah pos-pos jalan Dewa-Dewa.
Harus singkat dan hikmat Upacara-upacara.
Me-mohon ber-dasar-kan kemantapan hati Anda.
Sedikit barang Sembahyang-nya juga ber-faedah.


Adu kaya memakai Hio dan lilin-lilin besar se-gajah.
Lebih baik ber-buat-lah Amal kepada yang menderita.
Sembahyang menyajikan ikan dan daging di atas meja.
Tanda tidak mengerti apa kehendak Para Dewa dan Buddha.


Si Penjaga Kelenteng harus mengerti Tao ( Aturan atau pengertian tentang Dewa-Dewa ).
Jangan sembarang bicara menyesatkan Tamu-tamu-nya.
Apalagi memakai Nama Dewa-Dewa.
Ber-bicara tanpa pikir adalah ngawur belaka.


Ide Budi ber-Amal selalu dalam hati.
Para Dewa dan Buddha tentu menyenangi.
Manusia mengejar kedudukan, umur panjang dan rezeki.
Maha Dewa-lah yang paling welas asih.


Siu Tao mengikuti Peraturan-peraturan yang layak se-hari-hari.
Rintangan akan ber-kurang untuk semua pekerjaan diri sendiri.
Dapat mengetahui tiga Kehidupan lampau, sekarang dan kemudian hari.
Merubah nasib pun jalan-nya akan di-beri.



* * * * * * * * * *